Minggu, 24 Mei 2015

Data dan Variabel Penelitian

Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta.[1] Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.



Jenis Data
Menurut cara memperolehnya:
-          Data primer yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau seorang atau suatu organisasi langsung dari obyeknya.
-          Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain (biasanya sudah dipublikasikan)
Menurut sumbernya:
-          Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi
-          Data eksternal yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi.
Menurut sifatnya:
-          Data kwaliitatif adalah data yang bukan dalam bentuk angka
-          Data kwantitatif adalah data dalam bentuk angka
Menurut waktu pengumpulannya:
-          Cross section / insidentil adalah dikumpulkan pada suatu waktu tertentu
-          Data berkala / time series data adalah data yang dikumpulkan secara berkala

Cara Pengambilan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
a.       WAWANCARA
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
b.      OBSERVASI
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.



MACAM-MACAM OBSERVASI:
a.       Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti

b.      Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.

c.       Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas

c.       ANGKET DAN KUISIONER
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
MACAM-MACAM KUISIONER:
-          Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.

-          Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.

-          Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.

-          Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.

Variabel
Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek, individu / kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari Informasinya serta ditarik kesimpulannya.
Contoh: Jika  kita membicarakan mengenai mahasiswa, hal itu belum dapat dikatakan variabel. Sebab mahasiswa saja hanya merupakan sebuah konsep. Tetapi jika kita sudah membicarakan mengenai Mahasiswa Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas Ekonomi, itu artinya kita sudah bisa dikatakan membicarakan variabel, karena Mahasiswa Fakultas Teknik, Mahasiswa Fakultas Ekonomi itu termasuk kategori.
Contoh lain:
Pekerja  merupakan objek, mempunyai beberapa variabel berikut:
1. Usia : variabel yg memiliki nilai numerik.
2. Tingkat pendidikan : variabel numerik / kategori.
3. Bidang Pekerjaan : variabel kategori.

Jenis-Jenis Variabel
a.       Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel Bebas atau disebut dengan variabel Independent yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain dan biasanya variabel ini dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Singkatnya variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain.
Contoh: Pupuk Z adalah variabel bebas. Disebut demikian karena pupuk Z akan mempengaruhi tanaman kacang. Pupuk Z jumlahnya dapat dimanipulasi dengan menambah atau mengurangi jumlahnya selama proses penelitian. Contoh lain: Suatu penelitian dengan judul: “Faktor – factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada ibu hamil.” Berdasarkan judul tersebut, maka Variabel bebasnya (misalnya) adalah Obesitas, Diet Tinggi Garam, Genetik dan Umur. Sedangkan Variabel terikatnya adalah Hipertensi.
b.      Variabel Terikat atau Dependent atau variable Output atau Kriteria atau Konsekuen
Sedangkan variabel tergantung atau  variabel dependent merupakan variabel yang timbul karena sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam sebuah penelitian variabel tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Disini variabel dependen juga disebut dengan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel tergantung berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas.
Contoh: Dalam penelitian di atas, tanaman kacang atau lebih spesifiknya, kesuburan tanaman kacang merupakan variabel tergantung. Contoh lainnya, Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan adalah Variabel Independen Motivasi Pembelian adalah Variabel Dependen.
c.       Variabel Intervening / Antara
Variabel Intervening / Antara adalah variabel secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.Variabel ini dapat diukur dan diamati,namun pengaruhnya dapat disimpulkan dari hubungan yang ada antara variabel bebas dan variabel tergantung.
Contoh: meningkatnya hasil produksi padi dalam suatu lahan sawah yang diukur dengan satuan penggunaan biaya pupuk tinggi, biaya pembelian bibit padi tinggi, dan pengairan yang baik, tetap tidak mengalami peningkatan hasil produksi padi secara signifikan. Kemudian setelah diteliti secara seksama, ternyata sebagian besar lahan sawah sedang terserang hama tikus.



d.      Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variable yang mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Variabel moderator juga disebut dengan variabel bebas kedua yaitu variabel yang dipilih, diukur, diamati dan dimanipulasi oleh peneliti karena diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung atau  disebut juga dengan variabel independen kedua yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen.Variabel moderator berfungsi untuk memberi pengaruh hubungan antara variabel bebas dengan varibel tergantung. Contoh: Mengenai pupuk Z, dapat diduga ada beberapa faktor yang mempengaruhi jalannya penelitian seperti misalnya tanah, air, pot sebagai media tanam, dan sinar matahari.
Contoh: pelatihan yang diikuti karyawan sebuah perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas-tugas administrasi. Seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut memiliki jenjang pendidikan yang sama. Tetapi setelah selesai mengikuti pelatihan dandilakukan uji keterampilan, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari sekolahkejuruan, memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal dari Sekolah Umum. Perbedaan keterampilan karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan, dibendingkan dengan Keterampilan Kerja disebabkan oleh adanya perbedaankemampuan menyerap materi yang disampaikan ketika melaksanakan pelatihan.Kondisi ini bisa saja terjadi karena ada variabel moderator yang bisa menyebabkan karyawanyang berasal dari Sekolah Umum memiliki motivasi yang lebih rendah untuk mengikuti pelatihan jika dibandingkan dengan Karyawan yang berasal dari sekolah Kejuruan. Dalam contoh tersebut pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja adalah variabel dependen,dan motivasi untuk mengikuti pelatihan adalah variabel moderator. Atau dengan kata lain,variabel moderator memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kemampuan variable independen dalam mempengaruhi variabel dependen.
e.       Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dapat dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Umumnya variabel kontrol sering digunakan peneliti untuk jenis penelitian perbandingan. Variabel kontrol berfungsi untuk menetralkan pengaruhnya terhadap variabel tergantung.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
f.       Variabel kontinum
Variabel ini menggambarkan adanya nilai yang berubah-ubah yang menunjukkan keragaman hasil dari ‘pengukuran’. Pada variabel tersebut kita membuat peringkat dan menempatkannya dalam satu kontinu. Menempatkan orang pada peringkat, misalnya rangking ke satu, kedua, ketiga dan seterusnya berdasar kriteria tertentu, namun hal ini tidak menjelaskan secara persis berapa jarak antara masing-masing ranking tersebut.
Contoh: Kehadiran : hadir, tidak hadir; Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.

Variabel Kontinum dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu:
Variabel Ordinal: yaitu variabel yang menunjukkan adanya tingkatan atau yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai,  atau misalnya ranking mahasiswa dalam suatu mata kuliah ranking tinggi, sedang dan rendah
Variabel Interval (variabel jarak) yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibandingkan dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri dapat diketahui dengan pasti.  Contoh: suhu udara di luar 310C, suhu tubuh kita 370C, maka selisih suhu adalah 60C, jarak rumah Anto kesekolah 10 km, sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
Variabel Ratio yaitu variabel perbandingan. Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
 Variabel nominal, yaitu variabel kategori atau bisa juga disebut sebagai variabel diskrit (discrete variable) atau variabel tidak kontinu (discontinuous variable) adalah perubah yang sifatnya untuk membedakan atau mengelompokkan jenis tertentu.
Misalnya, untuk variabel jender, maka terdapat dua nilai yang berbeda yaitu laki-laki dan perempuan; untuk memudahkan, biasanya ditempatkan angka yang berbeda, misal 1 untuk laki-laki, dan 2 untuk perempuan. Angka 1 dan 2 dalam pengertian ini bukanlah menunjukkan bahwa jender perempuan (2) lebih besar dibanding yang laki-laki (1), namun hanya untuk membedakan, karena angka yang ditempatkan lebih sebagai label saja, hal ini tidak lain adalah variabel kualitatif.  Data dari jenis variabel seperti ini biasa disebut sebagai data nominal. Sama halnya dengan kode yang digunakan untuk agama, misalnya Islam(1), Kristen (2), Katolik (3), Hindu (4), Budha (5 )dll. Tidak ada hubungannya besaran angka dalam pilihan agama yang dimaksud. Atau contoh lain jawaban “ya” dan “tidak”. Misalnya : “ya” wanita, “tidak” wanita atau dengan kata lain “wanita-Pria”, “hadir-tidak hadir”, “atas-bawah”.


Courtesy Based From:

-          Google Images

1 komentar: