Senin, 08 Desember 2014

Mobil Listrik

Sejarah
Mobil listrik populer pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika listrik masih dipilih sebagai penggerak utama pada kendaraan. Hal ini disebabkan karena mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama distarter listriknya, lambat laun mengurangi popularitas mobil listrik. Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company, membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik. Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang dari pasaran, terutama di pasaran gemuk seperti Amerika Serikat, pada tahun 1930-an. Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak orang yang sadar akandampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik, membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang.

Perbandingan dengan kendaraan bermesin pembakaran dalam

Saat ini, target terpenting dari kendaraan listrik adalah mengatasi masalah di bidang pengembangan, produksi, dan operasinya yang tinggi bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam sejenis.

Harga


Penjualan Mitsubishi i MiEV ke publik dimulai di Jepang pada bulan April 2010, Hongkong pada bulan Mei 2010, dan Australia pada bulan Juli 2010.
Mobil listrik pada umumnya lebih mahal daripada mobil bermesin pembakaran dalam. Alasan utamanya adalah mahalnya harga baterai. Para pembeli mobil di AS dan Inggris terlihat tidak mau untuk mengeluarkan uang mereka lebih banyak untuk mobil listrik. Hal ini pun menyebabkan tersendatnya transisi dari mobil bensin ke mobil listrik. Sebuah survei yang dilakukan oleh Nielsen untuk Financial Times menunjukkan bahwa 65% orang Amerika dan 76% orang Inggris tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak dari apa yang mereka keluarkan untuk mobil bensin. Sebuah laporan oleh J.D. Power and Associates juga mengklaim bahwa 50% pembeli mobil di Amerika tidak mau membeli kendaraan hijau jika harganya 5.000 dolar lebih mahal dari kendaraan bensin sejenis, meskipun mereka juga mengkhawatirkan lingkungan.
Perusahaan mobil listrik Tesla Motors menggunakan teknologi baterai komputer jinjing sebagai baterai yang mereka gunakan di mobil listrik mereka. Baterai ini 3 sampai 4 kali lebih murah bila dibandingkan dengan baterai mobil listrik biasa yang dipakai perusahaan mobil lainnya. Baterai konvensional menghabiskan 700-800 dolar AS per kilowatt jam, sedangkan baterai yang menggunakan sel dari komputer jinjing hanya 200 dolar AS saja. Pada akhirnya, hal ini memungkinkan turunnya harga mobil listrik yang menggunakan teknologi dari Tesla seperti Toyota RAV4 EV, Smart ED, dan Model X. New York Times sendiri mengestimasi harga baterai berkisar antara US$400sampai US$500 per kilowatt-jam.
Saat ini, Nissan LEAF adalah mobil listrik paling murah di Amerika Serikat, dengan harga awal adalah US$32,780 yang kemudian berkurang menjadi US$25,280 setelah dikurangi pajak federal sebesar US$7,500. Harga mobil ini kemudian turun lagi di California menjadi US$20,280 setelah pemerintah negara bagian itu memberikan pemotongan pajak sebesar US$5,000. Pemotongan pajak serupa juga diberikan di beberapa daerah lainnya.
Sedan listrik Renault Fluence Z.E. 5 pintu akan dijual dengan harga awal dibawah 20.000 dolar AS. Harga ini belum termasuk pemotongan pajak dari pemerintah AS. Mobil ini akan dijual tanpa baterai, maka harganya jauh lebih murah. Para pembeli mobil ini nantinya akan mengkontrak baterai mobilnya dari perusahaan Better Place.

Biaya perawatan


Tesla Roadster yang dijual di AS dan Eropa memiliki jarak tempuh sekitar 245 mil sekali pengisian baterainya.
Besar biaya perawatan dari mobil listrik sebagian besar adalah biaya perawatan dan penggantian baterainya. Sebuah mobil listrik hanya memiliki 5 suku cadang bergerak pada motor listriknya, bandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam yang memiliki ratusan suku cadang bergerak. Baterai mobil listrik harganya sangat mahal tapi biaya perawatannya sangat kecil, apalagi dengan baterai Lithium yang saat ini banyak digunakan.
Untuk menghitung berapa biaya per kilometer dari mobil listrik maka penting untuk menetapkan berapa nilai pakai baterai. Untuk menetapkan nilai ini merupakan hal yang sulit dikarenakan fakta yang menunjukkan bahwa kapasitas baterai akan berkurang sedikit demi sedikit setiap kali pengisian ulang. Umur baterai dikatakan habis apabila si pemilik mobil merasa bahwa kemampuan baterainya sudah tidak dapat diandalkan lagi. Meskipun secara pemakaian sudah "habis", tapi baterai bekas pakai ini masih memiliki nilai guna karena masih dapat dipakai untuk tujuan lainnya atau mungkin didaur ulang kembali.
Karena baterai pada mobil listrik terdiri dari banyak sel-sel individu yang pemakaiannya tidak merata, maka mengganti sel yang sudah rusak secara periodik dapat mempertahankan jarak tempuh kendaraan.
Baterai Tesla Roadster yang besar diklaim oleh pabrikan dapat bertahan selama 7 tahun dengan pemakaian normal. Harga baterai ini sekitar US$12,000. Jika mobil ini dikendarai 40 mil (64 km) per harinya dalam 7 tahun maka totalnya adalah 102.200 mil (164,500 km) sehingga biaya perawatan baterai ini per 1 mil (1.6 km) adalah US$0,1174per 1 mil (1.6 km) atau US$4,70 per 40 mil (64 km).
Pada tahun 2010, Pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa baterai dengan jarak tempuh 100 mil (160 km) kira-kira harganya US$33.000. Sebagian publik masih mengkhawatirkan ketahanan dan masa pakai baterai.

Listrik vs. bahan bakar hidrokarbon

Tesla Roadster menggunakan listrik sebanyak 17.4 kW·h/100 km (0.63 MJ/km; 0.280 kW·h/mi), sedangkan EV1 sebanyak 11 kW·h/100 km (0.40 MJ/km; 0.18 kW·h/mi).Mobil listrik lainnya seperti Nissan Leaf menggunakan listrik sebesar 21.25 kW·h/100 km (0.765 MJ/km; 0.3.420 kW·h/mi), yang diukur oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US EPA). Perbedaan ini menggambarkan perbedaan desain dan target pemakaian kendaraan, serta standar tes yang beraneka ragam. Pada dasarnya, penggunaan energi mobil listrik itu sendiri sangat tergantung dari kondisi alam dan gaya mengemudi. Nissan sendiri mengestimasikan bahwa ongkos perawatan Leaf untuk 5 tahun adalah US$1,800, sedangkan mobil bensin biasa US$6,000. Menurut Nissan, ongkos perawaran Leaf di Inggris adalah 1,75 pence per mil (1,09p per km), sedangkan untuk mobil bensin ongkosnya lebih dari 10 pence per mil (6,25p per km). Estimasi ini didasarkan pada rata-rata tarif nasional Inggris pada bulan Januari 2012, dengan pengisian dilakukan didasarkan pada harga malam hari. 

Jarak dan waktu pengisian

Mobil dengan mesin pembakaran dalam dapat dianggap mempunyai jarak tempuh tak terbatas, karena bahan bakarnya dapat diisi dengan cepat dan stasiun pengisiannya pun mudah ditemukan. Mobil listrik mempunyai jarak maksimum yang jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam. Selain itu, pengisian baterainya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini yang merupakan alasan mengapa para pabrikan otomotif memasarkan mobil listrik sebagai "mobil harian" yang hanya cocok untuk pemakaian dalam kota saja atau perjalanan jarak pendek. Pengendara di Amerika biasanya mengendarai mobil mereka kurang dari 40 mil (64 km) per harinya, sehingga mungkin GM EV1 pun sudah cocok untuk memenuhi kebutuhan berkendara 90% pengemudi di A.S. Meskipun begitu, beberapa pengendara juga masih takut apabila kendaraan mereka kehabisan isi baterainya sebelum mereka mencapai destinasi mereka.
Salah satu mobil listrik yang ada, Tesla Roadster, dapat digunakan untuk perjalanan sampai 245 mil (394 km) setiap pengisiannya; lebih jauh 2 kali lipat dibandingkan mobil listrik lain yang ada di pasaran. Baterai Tesla Roadster dapat diisi ulang penuh dalam waktu 3,5 jam dari sumber listrik 220-volt, 70-Ampere.
Pada tahun 2010 pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa harga baterai dengan kemampuan jarak tempuh 100 mil (160 km) harganya US$33,000. Sampai saat ini, ketahanan dan usia pemakaian baterai masih dikhawatirkan beberapa pihak.
Nissan mengestimasi bahwa biaya pemakaian Nissan LEAF selama 5 tahun adalah US$1,800 bandingkan dengan mobil bensin yang mencapai US$6,000. Sebiah film dokumenter Who Killed the Electric Car? memperlihatkan perbandingan antara suku cadang yang harus diganti pada mobil bensin maupun EV1, sang mekanik mengatakan bahwa mereka bisa kendarai mobil listrik itu sampai 5.000 mil (8,000 km), kemudian putar bannya, isi cairan pencuci kaca depan, lalu kemudian siap dipakai lagi.
Salah satu cara produsen mobil untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listriknya adalah dengan teknologi penggantian baterai. Mobil listrik yang memiliki teknologi ini dapat pergi ke stasiun penggantian baterai dan mengganti baterai mobilnya yang sudah babis dengan baterai yang sudah terisi dalam waktu 1 menit saja. Baterai mobil listrik ini umumnya mempunyai jarak tempuh 100 mil (160 km). Proses ini lebih bersih dan cepat daripada mengisi bahan bakar di SPBU, tapi karena butuh investasi yang amat tinggi, prospek ekonominya belum dapat dipastikan. Sampai akhir 2010, hanya 2 perusahaan di A.S. yang berencana memakai teknologi penggantian baterai ini untuk mobil listrik mereka: Better Place dan Tesla Motors.

Polusi udara dan emisi karbon

Mobil listrik menciptakan udara yang lebih bersih di kota karena tidak memproduksi polusi udara seperti debu, senyawa organik volatil, hidrokarbon, karbon monoksida, ozon,timbal, dan NOx. Keuntungan udara bersih ini umumnya bersifat lokal, karena tergantung dari bahan baku untuk menghasilkan listrik tersebut. Emisi udara umumnya berpindah ke lokasi pembangkit listrik. Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan tergantung dari intensitas emisi sumber tenaga yang digunakan untuk mengisi kendaraan, efisiensi kendaraan, dan energi yang terbuang pada proses pengisian.

Bahaya bagi pejalan kaki

Pada kecepatan rendah, mobil-mobil listrik menghasilkan kebisingan yang jauh lebih rendah daripada mobil-mobil bermesin pembakaran dalam. Orang buta atau yang sedang bermasalah dengan penglihatan biasanya memakai suara-suara bising mesin sebagai seseatu hal yang membantu ketika mereka sedang menyeberang jalan, sehingga mobil listrik dan hibrida memunculkan bahaya laten. Hasil tes telah menunjukkan bahwa hal ini benar-benar menjadi masalah yang patut diperhatikan, karena ketika kendaraan listrik beroperasi dengan kecepatan dibawah 20 mph (30 km/j), mereka hampir tidak menghasilkan suara. Ketika kecepatannya meninggi, suara dihasilkan dari gesekan ban dan udara sehingga kendaraan mulai menghasilkan suara yang dapat didengar. 
Kongres Amerika Serikat dan Pemerintah Jepang telah meloloskan regulasi yang berisi batas minimum suara untuk mobil hibrida dan kendaraan listrik plug-in ketika sedang beroperasi dalam mode listrik, sehingga nantinya orang buta dan pejalan kaki dapat mendengar suara mobil tersebut dan mendeteksi dari arah mana mereka datang. Nissan Leaf adalah mobil listrik pertama yang menggunakan sistem Vehicle Sound for Pedestrians, yang didalamnya termasuk satu suara untuk gerak maju dan satu suara untuk gerak mundur.

Pengisian baterai



Baterai mobil listrik haruslah secara rutin diisi ulang.
Tidak seperti mobil berbahan bakar bensin, mobil listrik dapat diisi baterainya dari stop kontak yang ada di rumah, tanpa perlu pergi ke stasiun pengisian tertentu. Pengisian baterai juga dapat dilakukan di stasiun pengisian yang ada di jalan atau toko yang menyediakannya.
Listrik yang digunakan untuk mengisi baterai mobil listrik dihasilkan dari banyak sumber; seperti batu bara, hidroelektrisitas, nuklir atau tenaga lainnya. Sumber tenaga terbaharukan seperti sel surya (PLTS), mikro hidro, tenaga arus laut, tenaga panas bumi atau anginjuga dapat digunakan.

Source Based on:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar