Sejarah
Mobil
listrik populer pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika listrik
masih dipilih sebagai penggerak utama pada kendaraan. Hal ini disebabkan karena
mobil listrik menawarkan kenyamanan dan pengoperasian yang mudah yang tidak
dapat dicapai oleh kendaraan-kendaraan bermesin bensin saat itu. Perkembangan
teknologi pembakaran dalam yang semakin maju, terutama distarter listriknya, lambat laun mengurangi
popularitas mobil listrik. Hal ini ditambah dengan kemampuan mobil bensin dapat
menempuh jarak yang lebih jauh, pengisiasn bensin yang lebih cepat, dan
infrastruktur pengisian semakin bertambah, ditambah dengan sistem produksi
massal yang diterapkan oleh Ford Motor Company,
membuat harga mobil bensin turun drastis sampai setengah harga mobil listrik.
Mobil listrik pun menjadi semakin tidak populer, dan secara total menghilang
dari pasaran, terutama di pasaran gemuk seperti Amerika Serikat, pada tahun
1930-an. Bagaimanapun juga, pada tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak
orang yang sadar akandampak lingkungan yang ditimbulkan oleh mobil berbahan
bakar bensin, ditambah harga bensin yang mahal dan terus naik,
membuat mobil listrik kembali diminati. Mobil listrik jauh lebih ramah
lingkungan dari mobil bensin, biaya perawatan lebih murah, ditambah teknologi
baterai yang semakin maju. Kekurangannya adalah harga mobil listrik saat ini
masih mahal. Mobil listrik saat ini mulai mendapatkan lagi popularitasnya di
beberapa negara di dunia setelah sekian lama menghilang.
Perbandingan dengan
kendaraan bermesin pembakaran dalam
Saat ini, target
terpenting dari kendaraan listrik adalah mengatasi masalah di bidang
pengembangan, produksi, dan operasinya yang tinggi bila dibandingkan dengan
mobil bermesin pembakaran dalam sejenis.
Harga
Penjualan Mitsubishi i
MiEV ke publik dimulai
di Jepang pada bulan April 2010, Hongkong pada bulan Mei 2010, dan Australia pada bulan Juli 2010.
Mobil listrik pada
umumnya lebih mahal daripada mobil bermesin pembakaran dalam. Alasan utamanya
adalah mahalnya harga baterai.
Para pembeli mobil di AS dan Inggris terlihat tidak mau untuk mengeluarkan uang
mereka lebih banyak untuk mobil listrik. Hal
ini pun menyebabkan tersendatnya transisi dari mobil bensin ke mobil listrik.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Nielsen untuk Financial
Times menunjukkan
bahwa 65% orang Amerika dan 76% orang Inggris tidak mau mengeluarkan uang lebih
banyak dari apa yang mereka keluarkan untuk mobil bensin. Sebuah laporan oleh J.D. Power
and Associates juga
mengklaim bahwa 50% pembeli mobil di Amerika tidak mau membeli kendaraan
hijau jika harganya
5.000 dolar lebih mahal dari kendaraan bensin sejenis, meskipun mereka juga
mengkhawatirkan lingkungan.
Perusahaan mobil
listrik Tesla Motors menggunakan teknologi
baterai komputer jinjing sebagai
baterai yang mereka gunakan di mobil listrik mereka. Baterai ini 3 sampai 4
kali lebih murah bila dibandingkan dengan baterai mobil listrik biasa yang
dipakai perusahaan mobil lainnya. Baterai konvensional menghabiskan 700-800
dolar AS per kilowatt jam, sedangkan baterai yang menggunakan sel dari komputer
jinjing hanya 200 dolar AS saja. Pada akhirnya, hal ini memungkinkan turunnya
harga mobil listrik yang menggunakan teknologi dari Tesla seperti Toyota RAV4 EV, Smart ED, dan Model X. New York Times sendiri mengestimasi harga baterai
berkisar antara US$400sampai US$500 per kilowatt-jam.
Saat ini, Nissan LEAF adalah mobil listrik paling murah di
Amerika Serikat, dengan harga awal adalah US$32,780 yang kemudian berkurang menjadi US$25,280 setelah dikurangi pajak federal sebesar US$7,500. Harga mobil ini kemudian
turun lagi di California menjadi US$20,280 setelah pemerintah negara bagian itu
memberikan pemotongan pajak sebesar US$5,000.
Pemotongan pajak serupa juga diberikan di beberapa daerah lainnya.
Sedan listrik Renault Fluence Z.E. 5 pintu akan dijual dengan harga awal
dibawah 20.000 dolar AS. Harga ini belum termasuk pemotongan pajak dari
pemerintah AS. Mobil ini akan dijual tanpa baterai,
maka harganya jauh lebih murah. Para pembeli mobil ini nantinya akan
mengkontrak baterai mobilnya dari perusahaan Better Place.
Biaya perawatan
yang
dijual di AS dan Eropa memiliki jarak tempuh sekitar 245 mil sekali pengisian
baterainya.
Besar biaya perawatan
dari mobil listrik sebagian besar adalah biaya perawatan dan penggantian
baterainya. Sebuah mobil listrik hanya memiliki 5 suku cadang bergerak pada
motor listriknya, bandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam yang
memiliki ratusan suku cadang bergerak. Baterai
mobil listrik harganya sangat mahal tapi biaya perawatannya sangat kecil,
apalagi dengan baterai Lithium yang saat ini banyak digunakan.
Untuk menghitung
berapa biaya per kilometer dari mobil listrik maka penting untuk menetapkan
berapa nilai pakai baterai. Untuk menetapkan nilai ini merupakan hal yang sulit
dikarenakan fakta yang menunjukkan bahwa kapasitas baterai akan berkurang
sedikit demi sedikit setiap kali pengisian ulang. Umur baterai dikatakan habis
apabila si pemilik mobil merasa bahwa kemampuan baterainya sudah tidak dapat
diandalkan lagi. Meskipun secara pemakaian sudah "habis", tapi
baterai bekas pakai ini masih memiliki nilai guna karena masih dapat dipakai
untuk tujuan lainnya atau mungkin didaur ulang kembali.
Karena baterai pada
mobil listrik terdiri dari banyak sel-sel individu yang pemakaiannya tidak
merata, maka mengganti sel yang sudah rusak secara periodik dapat mempertahankan
jarak tempuh kendaraan.
Baterai Tesla
Roadster yang besar diklaim oleh pabrikan dapat bertahan selama 7 tahun dengan
pemakaian normal. Harga baterai ini sekitar US$12,000.
Jika mobil ini dikendarai 40 mil (64 km) per harinya dalam 7 tahun
maka totalnya adalah 102.200 mil (164,500 km) sehingga biaya
perawatan baterai ini per 1 mil (1.6 km) adalah US$0,1174per 1 mil (1.6 km)
atau US$4,70 per 40 mil (64 km).
Pada tahun 2010,
Pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa baterai dengan jarak tempuh
100 mil (160 km) kira-kira harganya US$33.000.
Sebagian publik masih mengkhawatirkan ketahanan dan masa pakai baterai.
Listrik vs. bahan bakar hidrokarbon
Tesla
Roadster menggunakan
listrik sebanyak 17.4 kW·h/100 km (0.63 MJ/km;
0.280 kW·h/mi), sedangkan
EV1 sebanyak 11 kW·h/100 km (0.40 MJ/km; 0.18 kW·h/mi).Mobil
listrik lainnya seperti Nissan Leaf menggunakan listrik sebesar
21.25 kW·h/100 km (0.765 MJ/km; 0.3.420 kW·h/mi), yang
diukur oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika
Serikat (US EPA). Perbedaan ini menggambarkan perbedaan
desain dan target pemakaian kendaraan, serta standar tes yang beraneka ragam.
Pada dasarnya, penggunaan energi mobil listrik itu sendiri sangat tergantung
dari kondisi alam dan gaya mengemudi. Nissan sendiri mengestimasikan bahwa
ongkos perawatan Leaf untuk 5 tahun adalah US$1,800,
sedangkan mobil bensin biasa US$6,000. Menurut Nissan, ongkos perawaran Leaf
di Inggris adalah 1,75 pence per mil (1,09p per km), sedangkan
untuk mobil bensin ongkosnya lebih dari 10 pence per mil (6,25p per km).
Estimasi ini didasarkan pada rata-rata tarif nasional Inggris pada bulan
Januari 2012, dengan pengisian dilakukan didasarkan pada harga malam hari.
Jarak dan waktu pengisian
Salah satu mobil
listrik yang ada, Tesla
Roadster, dapat digunakan untuk perjalanan sampai 245 mil
(394 km) setiap pengisiannya; lebih
jauh 2 kali lipat dibandingkan mobil listrik lain yang ada di pasaran. Baterai Tesla Roadster dapat diisi
ulang penuh dalam waktu 3,5 jam dari sumber listrik 220-volt, 70-Ampere.
Pada tahun 2010
pemerintah Amerika Serikat mengestimasi bahwa harga baterai dengan kemampuan
jarak tempuh 100 mil (160 km) harganya US$33,000. Sampai saat ini, ketahanan
dan usia pemakaian baterai masih dikhawatirkan beberapa pihak.
Nissan mengestimasi
bahwa biaya pemakaian Nissan LEAF selama 5 tahun adalah US$1,800 bandingkan dengan mobil bensin yang
mencapai US$6,000. Sebiah film dokumenter Who Killed the Electric Car? memperlihatkan perbandingan antara
suku cadang yang harus diganti pada mobil bensin maupun EV1, sang mekanik
mengatakan bahwa mereka bisa kendarai mobil listrik itu sampai 5.000 mil
(8,000 km), kemudian putar bannya, isi cairan pencuci kaca depan, lalu
kemudian siap dipakai lagi.
Salah satu cara
produsen mobil untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listriknya adalah dengan teknologi
penggantian baterai. Mobil listrik yang memiliki teknologi ini dapat
pergi ke stasiun penggantian baterai dan mengganti baterai mobilnya yang sudah
babis dengan baterai yang sudah terisi dalam waktu 1 menit saja. Baterai mobil listrik ini umumnya
mempunyai jarak tempuh 100 mil (160 km). Proses ini lebih bersih dan
cepat daripada mengisi bahan bakar di SPBU, tapi
karena butuh investasi yang amat tinggi, prospek ekonominya belum dapat
dipastikan. Sampai akhir 2010,
hanya 2 perusahaan di A.S. yang berencana memakai teknologi penggantian baterai
ini untuk mobil listrik mereka: Better Place dan Tesla Motors.
Polusi udara dan emisi karbon
Mobil listrik
menciptakan udara yang lebih bersih di kota karena tidak memproduksi polusi udara seperti debu, senyawa
organik volatil, hidrokarbon, karbon
monoksida, ozon,timbal, dan NOx. Keuntungan udara
bersih ini umumnya bersifat lokal, karena tergantung dari bahan baku untuk
menghasilkan listrik tersebut. Emisi udara umumnya berpindah ke lokasi pembangkit listrik. Jumlah karbon dioksida yang
dilepaskan tergantung dari intensitas emisi sumber tenaga yang digunakan untuk
mengisi kendaraan, efisiensi kendaraan, dan energi yang terbuang pada proses
pengisian.
Bahaya bagi pejalan kaki
Pada kecepatan
rendah, mobil-mobil listrik menghasilkan kebisingan yang jauh lebih rendah
daripada mobil-mobil bermesin pembakaran dalam. Orang buta atau
yang sedang bermasalah dengan penglihatan biasanya memakai suara-suara bising
mesin sebagai seseatu hal yang membantu ketika mereka sedang menyeberang jalan,
sehingga mobil listrik dan hibrida memunculkan bahaya laten. Hasil tes telah menunjukkan bahwa hal
ini benar-benar menjadi masalah yang patut diperhatikan, karena ketika
kendaraan listrik beroperasi dengan kecepatan dibawah 20 mph
(30 km/j), mereka hampir tidak menghasilkan suara. Ketika kecepatannya meninggi,
suara dihasilkan dari gesekan ban dan udara sehingga kendaraan mulai
menghasilkan suara yang dapat didengar.
Kongres Amerika
Serikat dan Pemerintah Jepang telah meloloskan regulasi yang berisi
batas minimum suara untuk mobil hibrida dan kendaraan
listrik plug-in ketika
sedang beroperasi dalam mode listrik, sehingga nantinya orang buta dan pejalan
kaki dapat mendengar suara mobil tersebut dan mendeteksi dari arah mana mereka
datang. Nissan Leaf adalah mobil listrik pertama yang
menggunakan sistem Vehicle Sound
for Pedestrians, yang didalamnya termasuk satu suara untuk gerak
maju dan satu suara untuk gerak mundur.
Baterai mobil listrik
haruslah secara rutin diisi ulang.
Tidak seperti mobil
berbahan bakar bensin, mobil listrik dapat diisi baterainya dari stop kontak
yang ada di rumah, tanpa perlu pergi ke stasiun pengisian tertentu. Pengisian
baterai juga dapat dilakukan di stasiun pengisian yang ada di jalan atau toko
yang menyediakannya.
Listrik yang
digunakan untuk mengisi baterai mobil listrik dihasilkan dari banyak sumber;
seperti batu bara, hidroelektrisitas, nuklir atau tenaga lainnya. Sumber tenaga
terbaharukan seperti sel surya (PLTS), mikro hidro, tenaga arus laut, tenaga panas bumi atau anginjuga
dapat digunakan.
Source Based on:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar