Senin, 01 Desember 2014

Analisa Skripsi

A. LATAR BELAKANG
Di era perkembangan jaman globalisasi yang saat ini sedang besarbesarnya dan perkembangan dunia yang berkembang begitu pesat, semakin kita merasakan persaingan persaingan yang sangat begitu kompetitif dan komplek yang juga membawa dampak yang kuat bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa dan perbankan di kancah perdagangan baik nasional maupun internasional. Maka dari dampak itu perusahaan tersebut dari tahun ke tahun dituntut untuk melakukan perbaikan di segala bidang baik dari segi infrastruktur maupun dari segi sistem kinerjanya baik dari operasional dan juga keuangannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perkembangan perusahaan ini sangat tergantung pada bagaimana cara pengelolaan perusahaan tersebut. Kelancaran dan kestabilan jalannya operasi merupakan salah satu yang dapat menunjang dalam pencapaian tujuan, yaitu usaha pencapaian keuntungan yang maksimal dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki. Seiring dengan krisis multi dimensi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi ekonomi termasuk pada sektor perbankan.

Krisis moneter yang terus menerus mengakibatkan krisis kepercayaan, akibatnya banyak bank dilanda penyakit yang sama. Hal ini menyebabkan banyak bank yang lumpuh karena dihantam kredit macet. Seiring dengan keadaan tersebut di atas, dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan yang melanda negeri Indonesia hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun besar kecilnya dampak tersebut berlainan antar lapisan masyarakat. Namun, bagi masyarakat di lapisan bawah, dampak yang paling dirasakan adalah menurunnya daya beli karena harga-harga kebutuhan pokok meningkat dari harga sebelum krisis terjadi. Apalagi belakangan ini harga bahan bakar minyak (BBM) sangat menyekik perekonomian masyarakat kita. Bagi masyarakat pelaku ekonomi rakyat (baca : pengusaha mikro) yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok (bisnis retail) krisis ekonomi tidaklah menghancurkan usaha mereka, namun bagi pelaku yang bergerak dalam usaha di luar kebutuhan pokok, dampak krisis ekonomi lebih terasa dengan merosotnya omzet mereka. Sekarang setelah diberlakukannya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan telah memberi kesempatan luas untuk pengembangan jaringan perbankan syariah. Selain itu Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, telah menugaskan kepada Bank Indonesia mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas-fasilitas penunjang yang mendukung operasional bank syariah. Kedua undang-undang tersebut menjadi dasar hukum penerapan dual banking sistem di Indonesia.

Dual banking sistem yang dimaksud adalah terselenggaranya dua sistem perbankan (konvensional dan syariah) secara berdampingan, yang pelaksanaannya diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kehadiran bank syariah di tengah-tengah perbankan konvensional adalah untuk menawarkan sistem perbankan alternatif bagi umat Islam, yang selama ini menikmati pelayanan perbankan dengan sistem bunga. Namun sejak  tahun 1992 umat Islam sudah dapat menikmati pelayanan jasa bank yang tidak menggunakan sistem bunga, yaitu setelah didirikannya Bank Syariah Indonesia yang menjadi bank syariah umum terbesar di Indonesia.

Pada tahun-tahun terakhir ini dunia perbankan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, baik dilihat dari jumlah pembukaan kantor baru, jenis usaha bank dan volume kegiatan bank yang dilakukannya. Bank-bank syariah tersebut diantaranya :
1.      PT Bank Muamalat Indonesia, merupakan bank Islam pertama di Indonesia. Sampai saat ini Bank Muamalat Indonesia telah memiliki lebih dari 45 outlet yang terbesar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makasar dan Yogyakarta.
2.      Bank Syariah Mandiri, merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan opersionalnya pada prinsip syariah. Hingga saat ini Bank Syariah Mandiri telah mempunyai 20 cabang.
3.      BNI Syariah, merupakan cabang syariah dari bank konversi yang hingga sekarang telah mempunyai 12 cabang yang diantaranya terdapat di Jakarta, Jepara, Surakarta, dan Yogyakarta.
4.      Bank Rakyat Indonesia Syariah
5.      Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BPD Jabar), telah membuka cabang syariah di Bandung.
6.      Bank Mega Syariah

Dalam suasana perkembangan yang sangat pesat tersebut, maka perbankan syariah mempunyai potensi dan peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi hasil perekonomian. Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya memiliki sikap tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati masyarakat. Simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank tidak terlepas dari keadaan keuangan bank, termasuk kesehatan bank tersebut. Kesehatan bank tidak hanya penting bagi kelangsungan kegiatan operasionalnya, tetapi juga penting bagi sistem perbankan dan perkembangan perekonomian suatu negara, karena bank yang sehat akan berpengaruh positif terhadap kepercayaan masyarakat dan tercapainya system perekonomian yang efektif dan efisien. Dari keadaan tersebut untuk menjaga agar bank-bank di Indonesia ini tetap eksis dan beroperasi secara terus-menerus maka setiap manajemen bank tersebut dituntut lebih aktif dalam mengendalikan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya. Contohnya seperti pengelolaan sistem keuangan. Mengapa demikian ? karena keuangan merupakan faktor penunjang dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Dalam hal ini, laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang tepat untuk dipelajari dalam mengevaluasi dan mengukur kinerja keuangan perusahaan karena di dalamnya terdapat informasi yang penting meliputi informasi keuangan tentang hasil usaha maupun posisi finansial dari perusahaan bank tersebut.

Laporan keuangan juga berisikan informasi keuangan yang mencerminkan kesehatan dan kemampuan perusahaan yang bersangkutan. Hal yang paling penting untuk menganalisa laporan keuangan ialah dengan perhitungan rasio keuangan. (Helfert, 1991) mengungkapkan analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktek bisnis pada kenyataannya bersifat subjektif tergantung kepada untuk apa suatu analisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan. Dari kenyataan yang ada di atas maka penulis ingin mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang ada pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang sekarang sedang berdiri sebagai salah satu lembaga keuangan yang menyelenggarakan sistem dual banking (syariah dan konvensional) di Indonesia. Maka dari hal tersebut penulis ingin mengambil judul: “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA”

B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan informasi-informasi yang tersedia di perusahaan tersebut yaitu informasi Laporan Neraca, Laporan Rugi-Laba dan laporan-laporan lain selama empat tahun belakangan ini yaitu pada tahun 2004 - 2007. Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia tersebut dengan menggunakan analisa rasio keuangan. Dalam hal ini permasalahan yang akan dibahas adalah : “Bagaimana kinerja keuangan pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia ini ? dan apakah sudah efisien dan efektif dalam memenuhi standar kesehatan perusahaan menurut ketentuan bank Indonesia?”

C. PEMBATASAN MASALAH
Mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis baik teknis maupun teoritis maka untuk mempermudah dan memperjelas penelitian, maka perlu kiranya penulis membatasi masalah dalam penelitian :
1) Penulis melakukan penelitian kepada PT. Bank Syariah Mega Indonesia.
2) Laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan pada tahun 2004 - 2007.
3) Menggunakan alat analisa rasio keuangan berupa CAMEL yang terdiri dari lima aspek yaitu Capital, Assets, Management, Earning dan Liquidity.

D. TUJUAN PENELITIAN
1) Untuk mengetahui seberapa besar rasio CAMEL ini dalam menganalisis kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia selama 4 tahun belakangan ini.
2) Untuk mengetahui seberapa besar efisiensi kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia.

E. MANFAAT PENELITIAN
1) Diharapkan dapat memberikan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan terhadap kekurangan yang mungkin ada pada perusahaan PT. Bank Syariah Mega Indonesia.
2) Untuk memberikan informasi bagi pihak-pihak yang ingin mempunyai kepentingan terhadap lembaga keuangan tersebut.
3) Menambah wawasan tentang kepustakaan penulis tentang penelitian ini selain yang biasa diterima di mata kuliah lainnya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini di uraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penyusunan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian bank syariah, sejarah dan perkembangan bank syariah, cabang bank syariah dari bank konvensional, tujuan, ciri dan produk dari bank syariah, pengertian laporan keuangan, tujuan, manfaat, sifat dari laporan keuangan, unsur-unsur laporan keuangan, rasio-rasio keuangan, pengertian CAMEL dan tingkat pengukuran kinerja keuangan dengan metode CAMEL, serta penelitian terdahulu dengan menggunakan CAMEL.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, visi, misi, dan nilai perusahaan, struktur organisasi, produk dan layanan perusahaan, laporan keuangan perusahaan.

BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini menguraikan tentang analisis data dengan menggunakan alat analisis CAMEL yang meliputi Permodalan, kualitas aktiva produktif, resiko manajemen, Rentabilitas, dan Likuiditas serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang diperoleh dari analisa data dari pembahasan masalah serta saran-saran kepada PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menjaga tingkat kesehatan Bank.




Reference based on :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar