Desain dan Struktur Organisasi
1. Pentingnya Struktur dan Desain Organisasi
Sebuah struktur
dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik organisasi
maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja
dan individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah
struktur dan desain yang efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah
risorsis dengan tepat (misalnya uang, material, orang) untuk mencapai tujuan.
Ini artinya:
Mengorganisasi tugas dalam cara-cara yang paling efisien dan
efektif agar tidak ada duplikasi pekerjaan..
Mengalokasikan
kedudukan dan orang agar ada jaminan kalau pekerjaan dapat diselesaikan
Menjelaskan kewenangan, peran, dan tanggung jawab.Namun
struktur dan desain organisasi tidak sekadar suatu sarana (means) untuk
menjamin agar berbagai aktivitas dikelola dalam cara yang paling efisien.
Struktur organisasi yang efektif juga akan membantu proses perencanaan,
pembuatan keputusan, dan meminimalisir konflik diantara berbagai departemen dan
fungsi akibat dari adanya ekspektasi kerja yang kadang tidak jelas.
Studi klasik dan manajemen keilmuan (scientific management)
berfokus pada “one best way” untuk menata organisasi , teori kontingensi
berargumen bahwa tidak ada satu struktur dan desain organisasi yang tepat untuk
diterapkan bagi setiap – malahan manajer dituntut untuk tahu dengan jeli
struktur mana yang “paling tepat”. Karenanya, manajer perlu memahami bagaimana
menciptakan struktur dan desain organisasi sambil mempertimbangkan kemajuan
teknologi, kekuatan individual, dan sebagainya. Untuk itu, mereka perlu
menganalisa kondisi organisasi dan lingkungannya, menentukan desain terbaik,
mengimplementasikan, secara kontinyu memonitor dan mengkaji struktur dan desain
agar tetap efektif.
2. Beberapa Pendekatan Dalam Proses Departementalisasi
Departementalisasi merupakan proses penentuan bagian bagian dalam
organisasi yang akan bebrtanggungjawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan
yang telah dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain
organisasi, khusunya dalam prosesdepartementalisasi, ada beberapa pendekatan
yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan fungsional,
berdasarkan produk, berdasarkan pelanggan, berdasarkan geografis, dan berdasarkan
matriks.
a.Pendekatan
Fungsional
Berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi
dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti dijalankan dalam sebuah
organisasi.
b.Pendekatan
Produk
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam
organisasi ditentukan berdasarkan jenis produk yang dibuat oleh organisasi.
c.Pendekatan
Pelanggan
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam
organisasi ditentukan berdasarkan karateristik pelanggan yang menjadi sasara
pelanggan dari organisasi.
d.Pendekatan
Geografis
penetuan bagian-bagian dalam organisasi ditentukan
berdasarkan wilayah geografis di mana organisasi beroperasi.
e.Pendekatan
Matriks
Pendekatan departementalisasi terakhir yang diperkenalkan
adalah pendekatan matriks. Pendekatan ini pada dasarnya merupaka n proses
departementalisasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional dengan
pendekatan lain, misalnya berdasarkan proyek tertentu, produk tertentu,
ataupun berdasarkan pendekatan lainnya.
3. Model-model desain organisasi
Model desain organisasi
atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu
organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi
dalam pembuatan keputu¬san dan besaran satuan kerja.
Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2
model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
A. Desain Organisasi Mekanistik.
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang
keyakinan dan kepercayaan.
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan
ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya
sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas,
keputusan Relatif.
Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original,
tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus
kesalahan.
B. Desain Orgranisasi Orgranik.
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan
kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode
Partisipasi.
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah
dan kesamping.
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan
ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan
melalui proses kelompok.
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi
kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan
pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada
teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang
bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau
sub-sub untit di dalamnya.
Desain struktur subunit didesain sesuai dengan
kontinummekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan keadaan kondisi
lingkungan, khususnya laju perubahan yamg lebih lambat, ketidak pastian yg
lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai demgam desain
mekanistik.
Desain teknik integratif tekhnik yang cocok, apakah
peraturan, perencanaan atau penyesuaian bersama, bergantung pada tingkat
diferensiasi sub unit. Semakin besar diferensiasinya semakin besar perlunya
peraturan dan perencanaan.
4.Implikasi Manajerial
Kesimpulan nya Sebuah
struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik
organisasi maupun anggotanya. Hal ini bertujuan untuk tercapai apabila ada
penataan tugas, aktivitas kerja dan individunya menurut cara-cara tertentu agar
tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu
menggunakan tipe dan jumlah dengan untuk mencapai tujuan
Courtesy based from:
- http://abdilahkhusu25.blogspot.com/2013/05/desain-dan-struktur-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar